TEKNOLOGI
INFORMASI
NAMA : IRA SARLINA BAKRI
NIM : C1D318003
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
“
TANTANGAN JURNALIS DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI MODERN”
Di abad ke 21 ini perkembangan teknologi semakin
canggih dan modern. Hal ini berbanding lurus dengan aktivitas sehari – hari
yang senantiasa menggunakan peralatan serba modern. Semua orang di abad ke 21
ini dituntut agar melek teknologi dan selalu haus akan informasi Dahulu ketika
seseorang ingin berkomunikasi, mereka menggunakan alat yang serba manual dan
membutuhkan proses yang memakan waktu.
Di era modern ini, Dalam penyajian sebuah
berita pun tidak luput dari kemajuan teknologi. Surat kabar yang telah akrab
dengan pembaca sepertinya mulai tergerus seriring perkembangan teknologi.
Dengan menjamurnya media online sepertinya telah membuat ‘mahzab baru’ dalam
dunia jurnalistik, yaitu jurnalisme online. Jadi penyajian berita melalui media
online adalah pesan / informasi yang disampaikan menggunakan media internet.
Seperti dikutip dari situs
(http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2059339-jurnalisme-online-jurnalistik-internet/#ixzz28tBvxY4U),
bahwa menurut ahli jurnalisme asal Amerika SerikatJames C. Foust dalam bukunya,
Online Journalism: Principles and Practices of News for The Web (2005),
keunggulan jurnalisme online dibandingkan dengan yang lainnya adalah :
1. Audience Control, audiens lebih leluasa dalam memilih berita.2. Nonlienarity, tiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri atau tidak berurutan.
3. Storage and retrieval, berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah.
4. Unlimited Space, memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
5. Immediacy, cepat dan langsung.
6. Multimedia Capability, bisa menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita.
7. Interactivity , memungkinkan adanya
peningkatan partisipasi pembaca.
Sekarang, dengan ditemukannya teknologi internet,
kegiatan jurnalistik tidak hanya dapat dilakukan oleh jurnalis professional.
Setiap orang bisa melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan
melaporkan berita kepada masyarakat luas. Istilah yang digunakan untuk
perkembangan jurnalistik tersebut disebut dengan citizen journalism.
Citizen journalism atau jurnalisme warga merupakan suatu konsep
bagi anggota publik yang memainkan peran aktif dalam mengumpulkan, melaporkan,
menganalisis, serta menyebarluaskan berita dan informasi (Bowman dan Willis,
2003). Maksud dari anggota publik di sini adalah setiap orang tanpa memandang
latar belakang pendidikan dan keahlian. Mahasiswa masuk ke dalam kriteria
tersebut. Kehadiran citizen journalism mendorong setiap
orang untuk berani menulis dan melaporkan informasi/berita kepada banyak orang
tanpa memerlukan label atau status jurnalis profesional.
Walaupun yang berperan besar dalam citizen
journalism adalah warga (bukan jurnalis profesional), prinsip-prinsip
jurnalisme tetap harus dipegang ketika sedang melakukan kegiatan jurnalistik.
Prinsip-prinsip jurnalisme tersebut antara lain kebenaran, akurasi, objektivitas
(cover both side), berimbang, verifikasi, dan lain-lain. Prinsip-prinsip
tersebut harus dilaksanakan karena informasi yang disajikan adalah untuk dibaca
dan diketahui oleh publik. Jangan sampai publik menerima informasi yang salah
setelah membaca artikel atau tulisan produk citizen journalism. Selain
citizen journalism, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi
pada saat ini yang telah memasuki cyber world, media berita
konvensional dituntut untuk melakukan integrasi dengan media berita yang baru
agar mampu memenuhi harapan baru bagi pelanggannya. Misalnya, media
konvensional menciptakan event-nya dengan menggunakan edisi online. Salah satu
contohnya pada saat ini harian Kompas sudah mempunyai edisi online. Dan masih
banyak lagi contoh-contoh media konvensional yang melakukan kegiatan seperti
itu. Ya, perkembangan jaman yang semakin cepat dan serba modern ini telah
‘memaksa’ kita untuk bisa menyesuaikan diri atas kecanggihan teknologi ‘barat’
yang menyerbu negeri ini. Dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan bagaimana
pekembangan teknologi komunikasi sangat mempengaruhi perkembangan jurnalistik
di dunia. Mulai dari media cetak, radio, dan televisi